Masjid diatas gedung bioskop di jerman
Jerman mempunyai masjid baru. Masjid yang berada di kota Volklingen, berbatasan dengan Prancis, itu didirikan di atas gedung bioskop yang dibeli seorang muslim dan dihibahkan untuk diubah menjadi masjid.
Islamofobia sempat singgah di Volklingen, wilayah Jerman yang berbatasan dengan Prancis. Selama ini para politisi partai sayap kanan selalu menolak rencana pembangunan masjid di wilayah itu. Mereka mengajak seluruh kota untuk bersikap sama seperti Siwss, menolak pendirian masjid dan menaranya, yang disebutnya sebagai “bayonet umat Islam”.
Namun obralan mereka tak laku. Warga tetap meneken petisi pembangunan masjid yang diajukan umat Islam. Alhasil disetujuilah berdirinya sebuah masjid agung bernama Masjid Voklingen.
Apa yang membuat warga mendukung? Tak lain pendekatan yang dilakukan para aktivis muslim kota itu. Mereka membuka diri dan menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang inklusif dan toleran. Mereka membuka diri untuk bekerja sama dengan siapa saja, dan mendukung program kota. “Saat berencana membangun masjid, kami melakukan pendekatan dan dialog. Dan itu masih terus kami lakukan hingga kini,” ujar Atnen Atakli, ketua takmir masjid.
Volklingen menyambut migran, terutama dari Turki, yang datang pada 1960-an dan 1970-an sebagai pekerja saat booming industri di era itu. Kini, industri di kota itu menyurut. Penduduk kota menyusut hingga 40 ribu per tahun, hampir sama dengan jumlah penduduk tahun 1974, sebanyak 48 ribu.
Ridvan Carpar, imigran Turki, datang ke negeri ini bersama orangtuanya saat ia berusia lima tahun. Ia mengaku tenteram hidup di kota ini. “Sampai sekarang, kami tidak pernah punya masalah,” ujarnya.
www.majalah-alkisah.com
0 komentar:
Posting Komentar