SubmitYahoo Febri Irawanto - ilmu kita: Proses Pengerjaan

Google Plus

Tampilkan postingan dengan label Proses Pengerjaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Proses Pengerjaan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Desember 2012

Cara Pembuatan Alaram Anti Pencuri (Light Switch Sensor)


Cara Pembuatan
Alaram Anti Pencuri
(Light Switch Sensor)
           
1.      Definisi alaram anti pencuri
Alaram anti pencuri suatu rangkaian elektronika yang berfungsi menjebak pencuri yang sering di gunakan  / di tempatkan pada almari, berangkas uang, ruang tamu atau di tempat gelap.

2.      Cara Pembuatan
A. Alat dan Bahan
a)   Alat
·     Solder
·     Obeng min (–) dan plus (+)
·     Avo meter Tang potong
·     Penyedot timah

b)  Bahan
·     Timah
·     Gel solder
·     PCB
B.  Komponen yang di perlukan:
a.   Resistor
R1= 10 k (Potensio meter)
R2= 22 k
R3= LDR (Sensor Cahaya)
R4=47 k
R5=47 k

b.   Kondensor       = 0,05 uF

c.   Transistor Tipe NPN
Tr1=BC 108
Tr2=BC 108
Tr3= 2SB 178
d.   LED= 3volt
e.   Lod speaker =½ watt 1W, 1”
f.     Saklar =tipe pus on

C.          Cara Pembuatan
a.   Tentukan PCB sesuai dengan gambar rangkaian
b.   Pasang  komponen – komponen yang di perlukan sesuai gambar rangkaian
c.   Sambung komponen pada PCB dengan timah agar tidak lepas
d.   Tutup semua rangkaian dengan chacis
e.   Sekrup tutup agar rapat dan tidak mudah lepas
f.     Tes alat apakah bekerja atau tidak
g.   Pastikan semua komponen bekerja agar tidak terjadi cacat fungsi
D.          Fungsi Komponen:
a.   Resistor            = sebagi tahanan pada rangkaian
b.   Transistor         = pengatur arus pada rangkaian
c.   LED                 = sinyal / diode pada rangkaian
d.   Load speaker   = penanda rangkaian bekerja
e.   Saklar = pemutus dan penghubung arus

E.           Gambar Rangkaian





















Keterangan:
a.                      Resistor 10 k (potensio)
b.                     Resistor 22 k
c.                      Resistor 47 k
d.                     Resistor 47 k
e.                      LDR (Variabel Resistor)
f.                       Transistor BC 108
g.                      Transistor BC 108
h.                      Transistor 2 SB 178
i.                        LED 3 Volt
j.                       Salklar Puh on
k.                     Loud speaker ½ watt

F.  Cara Kerja
Pada saat di gunakan saklar pada osisi on dan kutup + dan – telah mendapatkan sumber arus 3 volt, maka rangkaian telah aktif dan sewaktu – waktu siap bekerja. Rangkaian ini bekerja berdasarkan pengaruh cahaya yang di terima LDR. Saat gelap hambatan LDR bernilai tinggi dan arus listriknya kecil. Maka LDR sebagai penghambar atau penyekat sehingga rangkaian tidak aktif. Namun pada saat terang / ada cahaya maka hambatan dari LDR mengecil akibat LDR terkena cahaya. Sehingga arus yang mengalir bebas dan fungsi LDR berubah menjadi penghantar, sehingga rangkaian bekerja dan mengaktifkan loudspeaker sebagai penanda


Semoga Bermanfaat Dan Salam hangat bagi sobat blogger 
Posted By Febri Irawanto

Cara Pembuatan Tahu


Aspek Teknis Produksi / Tahu

Bahan Baku

            Untuk memproduksi tahu di gunakan bahan baku pokok yang sama, yaitu kedele. Jenis kedele terdiri atas 4 macam, kedele kuning, kedele hitam, kedele coklat dan kedele hijau. Pengrajin tahu biasanya menggunakan kedele kuning, akan tetapi juga kedele jenis lain, terutama kedele hitam.

            Alat perontok biji kedele dapat digerakkan dengan listrik maupun dengan penset tergantung persediaan listrik di Sentra dari PLN. Biaya listrik/solar di hitung dari jumlah biaya yang dibagi antara para pengrajin di Sentra produksi sesuai dengan rumusyang disetujui antara anggota Kelompok dengan KOPTI.

Syarat mutu kedele untuk memproduksi tahu kualitas pertama adalah sebagai berikut :
· Bebas dari sisa tanaman (kulit palang, potongan batang atau ranting, batu, kerikil, tanah atau biji-bijian)
· Biji kedele tidak luka atau bebas serangan hama dan penyakit
· Biji kedele tidak memar
· Kulit biji kedele tidak keriput.

Bahan Pembantu Pembuatan Tahu

            Bahan baku untuk membuat tahu kualitas tinggi adalah kedele putih berbiji besar-besar. Kemudian perlu juga asam cuka (kadar 90 %) yang dipakai sebagai campuran sari kedele agar dapat menggumpal menjadi tahu. Selain asam cuka dapat juga di pakai batu tahu (CaSo4) atau sulfat kapur yang telah di bakar dan ditumbuk dibuat tepung.

            Dalam seluruh proses produksi tahu air bersih amat penting, baik untuk mencuci, merendam maupun untuk membuat sari kedele. Kalau pengrajin ingin membuat tahu kuning perlu menambah kunyit yang telah diparut dan diperas. Untuk menambah rasa asin, misalnya dapat menambah garam, untuk menambah rasa wangi sari kedele dicampur, misalnya dengan bubuk ketumbar, jintan, kapol, cengkeh, pala atau bahan-bahan dari ramu-ramuan lain. Pengrajin dapat pula membeli bubuk wangi buatan, misalnya bubuk buatan Cina.

Tenaga kerja

            Tenaga kerja usaha kecil tahu sebagian besar terdiri dari anggota keluarga para pemilik usaha tersebut, yaitu saudara dan anak para pemilik. Tingkat pendidikan umumnya relatif rendah sampai Sekolah Dasar. Sedangkan keterampilan yang di miliki di peroleh dari pengalaman setelah lama bekerja pada perusahaan kecil tempe tahu. Berdasarkan perhitungan tenaga kerja satu pengrajin mampu memproduksi 75 kg kedele menjadi tempe sehari. Untuk memproduksi 100 kg tahu kebutuhan tenaga kerja dua orang pengrajin.




Proses produksi Tahu

Tahap dalam proses produksi tahu adalah sbb :

            Kedele dipilih dengan penampi untuk memilih biji kedele besar. Kemudian di cuci serta direndam dalam air besar selama 6 jam.

            Setelah di rendam di cuci kembali sekitar 1/2 jam
Setelah di cuci bersih kedelai di bagi-bagi diletakkan dalam ebleg terbuat dari bambu atau plastik.

            Selanjutnya kedele giling sampai halus, dan butir kedele mengalir dengan sendirinya kedalam tong penampung.

            Selesai digiling langsung direbus selama 15 - 20 menit mempergunakan wajar dengan ukuran yang besar-besar . Sebaiknya jarak waktu antara selesai digiling dan dimasak jangan lebih dari 5 - 10 menit, supaya kualitas tahu menjadi baik.

            Selesai di masak bubur kedele diangkat dari wajan ke bak/tong untuk disaring menggunakan kain belacu atau mori kasar yang telah di letakkan pada sangkar bambu. Agar bubur dapat di saring sekuat-kuatnya diletakkan sebuah papan kayu pada kain itu lalu ada satu orang naik di atasnya dan menggoyang-goyang, supaya terperas semua air yang masih ada pada bubur kedele. Limbah dari penyaringan berupa ampas tahu. Kalau perlu ampas tahu diperas lagi dengan menyiram air panas sampai tidak mengandung sari lagi. Pekerjaan penyaringan di lakukan berkali-kali hingga bubur kedele habis.

            Air sampingan yang tertampung dalam tong warna kuning atau putih adalah bahan yang akan menjadi tahu. Air saringan di campur dengan asam cuka untuk menggumpalkan. Sebagai tambahan asam cuka dapat juga air kelapa atau cairan whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah di eramkan maupun bubuk batu tahu (sulfat kapur)

            Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap itulah yang nanti sesudah di cetak menjadi tahu. Air asam yang masih ada dipisahkan dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan, sebab air asam cuka masih dapat digunakan lagi. Endapan tahu dituangkan dalam kotak ukuran misalnya 50 x 60 cm 2 dan sebagai alasnya di hamparkan kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa, sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Pengempaan dilakukan sekitar 1 menit, adonan tahu terbentuk kotak, yang sudah padat, di potong-potong, misalnya dengan ukuran 6 x 4 cm 2, sebelulm menjadi tahu siap di jual.


Sarana Produksi

            Sentra produksi tempe tahu sudah di bangun di beberapa wilayah dengan KOPTI sebagai pengembang. DI sentra yang sudah ada, masing-masing pengrajin mendapat rumah termasuk ruang produksi tempe tahu. Dengan kombinasi rumah tipe sederhana dengan ruang produksi para pengrajin hanya dapat melanjutkan produksi yang ada dengan alat produksi tradisional.

            Dalam Model KPKT ini KOPTI dapat membangun ruang produksi dan rumah pengrajin secara terpisah. Satu gedung produksi dapat di pakai oleh satu kelompok pengrajin. Gedung produksi harus lengkap dengan saluran air bersih, saluran listrik, gudang bahan baku, mesin penggiling kedele serta prasarana lainnya yang melayani semua pengrajin. Di gedung produksi tersebut nanti para pengrajin dapat menetapkan alat produksi untuk membuat produk baru (diversifikasi) yaitu ada kemungkinan merubah cara produksi dari cara pengrajin rumah tangga ke industri makanan.

            Tanah Sentra Produksi Tempe Tahu Milik KOPTI. Jumlah pengrajin yang ditetapkan sesuai dengan luas tanah maupun RUTR tentang penggunaan tanah sebagai sentra PTT.
Masing-masing pengrajin dapat menerima hak atas sewa maupun membeli suatu bagian dari gedung produksi serta hak atas memakai dan menerima jasa dari seluruh prasarana yang disediakan di Sentra. Di samping itu masing-masing peserta Sentra memerlukan alat produksi milik sendiri. Rincian dari kebutuhan sarana serta prasarana produksi dicantumkan pada Bab VI Aspek Keuangan dalam perhitungan Biaya Proyek. Dalam perhitungan tersebut biaya modal kerja juga di perhitungkan dengan jumlah sesuai dengan asumsi tentang hasil produksi tempe tahu.


Semoga bermanfaat dan salam hangat bagi sobat blogger

Posted by Febri irawanto

Proses Pembuatan Kompas


 Proses Pembuatan Kompas

Pernahkah anda mendengar tentang pupuk kompos..? apa itu pupuk kompos..? Pupuk Kompos sering didefinisikan sebagai suatu proses penguraian yang terjadi secara biologis dari senyawa-senyawa organik yang terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu didalam atau wadah tempat pengomposan berlangsung.
            Peningkatan produksi pertanian, tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia, seperti pupuk buatan/anorganik dan pestisida. Penggunaan pupuk buatan/kimia dan pestisida saat ini oleh petani kadang kala sudah berlebihan melebihi takaran dan dosis yang dianjurkan, sehingga menggangu keseimbangan ekosistem, disamping itu tanah cendrung menjadi tandus, organisme-organisme pengurai seperti zat-zat renik, cacing-cacing tanah menjadi habis, demikian juga binatang seperti ular pemangsa tikus, populasi menurun drastis.
            Pemakian pupuk pada waktu yang bersamaan (awal musim hujan) oleh petani, mengakibatkan sering terjadi kelangkaan pupuk di pasaran, walaupun ada harganya sangat tinggi, sehingga sebagian petani tidak sanggup membeli, akibatnya tanaman tidak dipupuk, produksi tidak optimal. Perlu ada trobosan untuk mengatasi hal tersebut, salah satu diantaranya adalah pembuatan pupuk organik (kompos).

Bahan Pembuatan Pupuk Organik/Kompos

            Memanfatkan limbah pertanian, seperti jerami, daun-daunan, rumput, kulit kopi, serbuk gergaji, bahan tersebut mudah didapat dan tersedia dilahan pertanian.

 

 

 

 

Teknik Pembuatan Pupuk Organik/Kompos

1. Bahan
            Hijauan/daun-daunan, rumput atau jerami 1 ton, pupuk kandang 200-300 kg, sekam padi 100-200 kg, dedak/bekatul 50-100 kg, stater/bahan pengurai 0,2-0,5 liter, tetes tebu/gula 1-2 kg dan air 300 - 500 liter (secukupnya)
2. Persiapan tempat
            Sebaiknya dibuatkan lobang dengan ukuran 2 x 2,5 dengan kedalaman 40-60 cm, usahakan tempatnya tidak terbuka atau kena sinar matahari langsung, seperti di bawah pohon sebaiknya dibuatkan naungan/gubuk untuk mengindari sinar matahari langsung dan hujan.
3. Cara Pebuatan
            Supaya proses pengomposan lebih cepat hijaun/daun-daunan, jerami dipotong-potong kurang lebih 5-10 cm. tetes tebu/gula dan stater pengurai dilarutkan dengan air dalam ember/bak plastik diaduk sampai merata, potongan-potongan hijauan/jerami dicampur dengan pupuk kandang, dedak, sekam, serbuk gergaji dan limbah pertanian lainnya secara merata, siramkan larutan secara perlahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 50%, bila adonan dikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dibuka maka adonan akan megar, sewaktu pengadukan dan penyiraman langsung dimasukan kedalam lobang yang sudah disiapkan, usahakan tumpukan bahan yang sudah diaduk tingginya tidak melebihi 60 cm dari permukaan tanah, tutup dengan terpal/plastik agar tidak terjadi penguapan, bisa juga ditutup dengan lumpur seluruh permukaan, tancapkan bilah bambu sekitar 10-15 cm agar udara luar masuk, sehingga proses pengomposan/fermentasi berjalan lebih cepat
4. Pemeriksaan/Pengamatan
            Setelah 2-3 hari tumpukan diperiksa, dengan cara membuat lubang, kemudian dimasukan tangan, apabila didalam tumpukan dirasa suhunya cukup tinggi maka dapat dipastikan proses pengomposan sedang terjadi, kalau didalam tumpukan sehunya rendah, berarti tidak terjadi proses pengomposan, untuk itu perlu diulangi penyiraman dengan larutan tetes tebu/gula dan stater/pengurai, 2 atau 3 hari sekali tumpukan disiram, sesuai dengan keadaan/kelembaban, untuk tumpukan yang memakai tutup terpal/plastik, setelah 6-7 hari perlu dilakukan pengadukan dan disiram seperlunya agar terjadi sirkulasi udara, dengan demikian diharapkan mikroba akan berkembang dan proses pengomposan lebih cepat, setelah 20-30 hari dilakukan pemeriksaan kembali dengan cara memasukan tangan kedalam tumpukan, apabilia temperatur didalam tumpukan suhunya menjadi turun, maka pengomposan sudah jadi dan siap panen, Apabila tercium bau yang kurang enak dari dalam tumpukan menandakan proses pengomposan tidak sempurna dan perlu diulangi kembali. Cara memeriksa lain yaitu dengan menusuk-nusuk tumpukan dengan kayu/bambu, apabila tusukan lancar/tidak menyakut, maka pengomposan berhasil dan siap dipakai. 

Semoga Bermanfaat Dan Salam Hangat Bagi Sobat Blogger 

Posted By Febri Irawanto

Kamis, 22 November 2012

Kinerja Motor saat digunakan


Motor saat kecepatan rendah

Pada saat mesin di hidupkan dan berputar pada kecepatan rendah rotor beputar sehinga terjadi induksi pada kumparan stator arus listrik yang di bangkitkan oleh kumparan stator di alirkan ke terminal N - alter……….-menuju ke massa sehinga kontak P0 sehingatertarik dan menempel ke p2 akibatnyaPada kedua terminal tidak terdapat beda tegangan dengan demikiAN lampu indicator mati. Di samping itu arus listrik yg di bangkitkan oleh kumparan stator di alirkan ke terminal B melalui diode kemubiaan di alirkan ke B regulatorkemudian ke P2-P0 ke kumparan regulator tegangan menuju massa dengan demikian regulator tegangan siap bekerja pada waktu putaran rendah tegangan out put alternator juga rendah sehinga kemahnetan yg di hasilkan oleh kumparan regulator tegangan belum mampu menarik PL0 shg arus yang mengalir ke kumparan rotor masih besar.

Motor saat kecepatn sedang

Jika pedal gas diinjak hingga mesin berputar pd kecepatan menengah maka tegangan output alternator naik dg demikian kemagnetan yang ditimbulkan oleh regulator tegangan mjd semakin kuat hingga mampu menarik kontak pl0 hingga pd posisi mengambang. Akibatnya arus dari IG regulator mengalir ke resistor dengan demikian tegangan dan arus yang bekrja pd kumparan rotor turun dan kemagnetan pun turun dg demikian tegangan output alternator ter regulasi atau terkontrol. 

Saat kecepatan tinggi

             Jika putaran mesin di buat tinggi wallaupun kemahnetan pada kemampuan rotor rendah tegangan induksi yg di bangkitkan statorsemakin tingi kenaikan tegangan out put ini menyebabkan kumparan regulator teganan semakin kuat untuk menarik kontak P0 hingga menempel dengan PL2 akibatnya arus listrik dari terminal IG regulator akan mengalir ke resistor menuju masssa pada saat ini tidak ada arus yg mengalir ke kumparan rotor& kemahnetan rotor pun hilang dgn cara ini maka tgangan out put alternator bias di batasi 

 Posted By Febri Irawanto

Kamis, 05 Juli 2012

Materi Tentang Panas Dan Kebakaran


Materi Tentang Panas Dan Kebakaran



The fire tree angle ( segitiga api)
-          Oksigen
-          Panas / api
-          Bahan bakar (benda yang mudah terbakar)

Cara penyebaran panas :

1.       Konduksi : panas disebarkan melalui benda
2.       Konvensi : panas di serbarkan melalui artikel
3.       Radiasi : panas disebarkan melalui radiasi


Jenis jenis kebakaran :

Jenis A : diakibatkan dari barang brang yang mudah terbakar
Jenis B : kebakaran yang disebapkan oleh bahan bakar cair
Jenis C : disebapkan oleh perangkat listrik
Jenis D : Kebakaran disebabkan oleh logam

Semoga bermanfaat dan salam hangat untuk semua sobat blogger
 
       By friends febri irawanto

Minggu, 11 September 2011

Cara Membuat Sabun Mandi


Cara Membuat Sabun Mandi

Bahan-bahan yang diperlukan
- Larutan kaustik soda (natronloog 38 Be) 75 cc
- Bahan warna secukupnya
- Susu murni (susu sapi) 50 cc
- Minyak kelapa 250 cc
- Lemak sapi cair 100 cc
- Minyak serai 100 cc
- Bibit minyak wangi 5 cc

Proses Pembuatan Sabun Mandi
1.     Campurkan bahan-bahan kaustik soda (natronloog), pewarna, susu sapi menjadi satu dan diaduk hingga merata.
2.     Pada tempat yang lain minyak kelapa dan lemak sapi cair dicampur menjadi satu.
3.     Kemudian tuangkan campuran tersebut ke campuran pertama tadi dan sambil terus terus diaduk-aduk hingga menjadi kental. Usahakan supaya jangan sampai berhenti mengaduk. Ketelitian diwaktu mengaduk sangat dibutuhkan sebab bertambah baik dan lama waktu mengaduk maka bertambah halus hasil sabun mandi yang dibuat.
4.     Kemudian minyak serai dengan bibit minyak wangi (parfum) dituangkan dalam campuran terahir sambil diaduk-aduk.
5.     Dalam keadaan kental masukkanlah campuran tersebut di dalam cetakkan.
6.     Setelah lamanya 12 jam, campuran yang dituangkan ke dalam cetakkan akan menjadi beku. Kemudian bukalah cetakkan tersebut, jadilah sabun mandi.



Cara Membuat Sabun Cuci Gosok

Membuat Sabun Cuci Gosok

Bahan-bahan yang diperlukan :
- Larutan kaustik soda 100 cc (natronloog berkadar 38 Be)
- Minyak kelapa 300 cc
- Minyak serai 25 cc
- Bahan warna secukupnya

Proses Pembuatan Sabun Cuci Gosok
1.     Pewarna dicampur natronloog hingga rata.
2.     Tuangkan minyak kelapa sedikit demi sedikit ke dalam campuran tadi sambil diaduk terus menerus. Pengadukkan jangan sampai berhenti sebelum percampuran menjadi kental.
3.     Kemudian campurankan minyak serai sambil diaduk-aduk.
4.     Dalam keaadan kental campuran tersebut dituangkan ke dalam cetakkan sesuai keinginan.
5.     Setelah dicetak selama 12 jam, sabun menjadi beku, bukalah cetakkan tersebut, dan keluarkan sabun tersebut dari dalam cetakkan. Sabun siap dikemas dan dipasarkan.






Cara Membuat Sabun Detergen

Membuat Sabun Detergen

Bahan-bahan yang diperlukan:
- Caustik soda (soda api) 45 gr
- Air dingin 150 cc
- STTP 45 gr
- Air dingin 150 cc
- Soda Ash 105 gr (di tambah air dingin) 300 cc (ditambah CMC) 30 gr
- ABS 300 gr
- Parfume 3 cc
- Sepuhan warna 1 cc

Proses Pembuatan Sabun Deterjen

1.     Caostik soda, air dingin, bahan pewarna dicampur dan diaduk-aduk sampai merata.
2.     Campurkan STTP dan air dingin, campuran ini terpisah dari campuran pertama tadi. Pengadukan agak lama karena STTP sulit larut.
3.     Campuran ketiga sadalah Soda Ash dan air diaduk sampai larut kemudian bubuhkan CMC sambil terus diaduk-aduk hingga menjadi seperti bubur agar-agar.
4.     Campuran pertama dan kedua dicampurkan dan terus diaduk-aduk hingga merata, setelah merata masukkan campuran ketiga dan aduk terus.
5.     Tuangkan ABS pada campuran tersebut lalu diaduk, pengadukkan harus tekun,teliti, dan sempurna. Oleh reaksi kimia cairan tersebut berubah menjadi cream.
6.     Setelah cream menjadi dingin, bubuhkan parfum sambil diaduk agar wanginya merata ke seluruh cream yang di buat.
7.     Sabun Deterjen siap untuk dikemas dan dipakai.

Cara Membuat Obat Penghitam dan Keriting Rambut Tradisional

Cara Membuat Obat Penghitam dan Keriting Rambut Tradisional

1. Obat Penghitam Rambut
Bahan bahan :
- biji pepaya
- minyak kelapa

Proses Pembuatan :
a. Sangrai biji pepaya hingga kering dan tumbuk hingga halus.
b. Kemudian campur tumbukkan biji pepaya tersebut dengan minyak kelapa, dan aduk sampai rata.
c. Oleskan ke seluruh rambut hingga merata, biarkan selama 1- 2 jam setelah itu baru keramas sampai bersih. Lakukanlah tiap seminggu sekali agar anda memiliki ram-but yang hitam dan menarik.

2. Obat Keriting Tradisional
Bahan-bahan
- Daun Seledri
Proses Pembuatan :
a. Cuci bersih daun Seledri.
b. Potong kecil-kecil dan diremaskan pada rambut hingga merata.
c. Biarkan beberapa menit kemudian bilaslah hingga bersih. Lakukanlah berkali-kali sehingga rambut kelihatan keriting.

Cara Membuat Shampo Cair dan Obat Penumbuh Rambut

Cara Membuat Shampo Cair dan Obat Penumbuh Rambut

Cara membuat shampo cair sederhana sangat cocok di praktekan untuk menghemat pengeluaran Anda :
Berikut ini adalah bahan-bahan dan cara pembuatan shampo cair dan obat penumbuh rambut sederhana.
1. Shampo Cair
Bahan-bahan yang diperlukan :
- Teksafon (1/2 ons)
- Garam halus (5 gr)
- Kelir/Kesumba/Warna secukupnya
- Air masak yang dingin (259 cc)
- Bibit minyak wangi (2 cc)

Proses Pembuatan:
a. Masukkan teksafo, garam halus, kelir kedalam panci
b. Ketiga macam bahan tersebut diaduk sambil dimasukkan air masak sedikit demi sedikit.
c. Kemudian yang terakhir parfum/bibit minyak wangi dimasukkan sekaligus hingga rata betul.
2. Obat Penumbuh Rambut
Bahan-bahan yang diperlukan :
- Kemiri
- Cengkeh
Proses Pembuatan :
a. Kemiri dan cengkeh disangan sampai kering.
b. Kemudian ditumbuk hingga halus dan beri minyak kelapa supaya bisa ditempelkan dan melekat pada kulit yang ingin ditumbuhi bulu. Maka dengan cara yang sangat sederhana itu rambut akan tumbuh.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Blog Pinger Free