SubmitYahoo Kisah SUNAN DRAJAD ~ Febri Irawanto - ilmu kita

Google Plus

Selasa, 26 Juni 2012

Kisah SUNAN DRAJAD


SUNAN DRAJAD
mjbookmaker by:
http://jowo.jw.lt



SUNAN DRAJAD

1. ASAL USUL

NamaasliSunanDrajadadalahRadenQosim,beliauputraSunanAmpeldenganDewiCondrowatidanmerupakanadikdariRadenMakdumIbrahimatauSunanBonang .

 

 RadenQosimyangsudahmewarisiilmudariayahnyakemudiandiperintahuntukberda’wahdisebelahbaratGresikyaitudaerahkosongdariulamabesarantaraTubandanGresik .

 

 RadenmulaiperjalanannyadengannaikperahudariGresiksesudahsinggahditempatSunanGiri.Dalamperjalanankearahbaratituperahubeliautiba-tibadihantamolehombakyangbesarsehinggamenabrakkarangdanhancur .HampirsajaRadenQosimkehilanganjiwa,tapibilaTuhanbelummenentukanajalseseorangbagaimanapunhebatnyakecelakaanpastidiaakanselamat ,demikian pulahalnyadenganRadenQosim .

 

 Secarakebetulanseekorikanbesaryaituikantalangdatangkepadanya.DenganmenunggangpunggungikantersebutRadenQosimdapatselamathinggaketepipantai.

 

 Raden Qosim sangat bersyukur dapat lolos dari musibah itu. Beliau juga berterima kasih kepada ikan talang yang dengan lantarannya dia selamat. Untuk itu beliau telah berpesan kepada anak turunannya agar jangan sampai makan daging ikan talang. Bila pesan ini dilanggar akan mengakibatkan bencana, yaitu ditimpa penyakit yang tiada obatnya lagi.

 

 Ikan talang itu membawa Raden Qosim hingga ke tepi pantai yang termasuk wilayah desa jelag ( sekarang termasuk wilayah desa Banjarwati ), kecamatan Paciran. Di tempat itu Raden Qosim disambut masyarakat setempat dengan antusias, lebih-lebih setelah mereka tahu bahwa Raden Qosim adalah putra Sunan Ampel seorang Wali besar dan masih terhitung kerabat keraton Majapahit.

 

 Di desa Jelag itu Raden Qosim mendirikan pesantren. Karena caranya menyiarkan agama Islam yang unik maka banyaklah orang yang datang berguru kepadanya. Setelah menetap satu tahun di desa Jelag, Raden Qosim mendapat ilham supaya menuju ke arah selatan, kira-kira berjarak 1 kilo meter, disana beliau mendirikan surau langgar untuk berdakwah. Tiga tahun kemudian secara mantap beliau mendapat petunjuk agar membangun tempat berdakwah yang strategis yaitu ditempat ketinggian yang disebut Dalem Duwur.

 

 Di bukit yang disebut Dalem Duhur itulah yang sekarang dibangun Museum Sunan Drajad, adapun makam Sunan Drajad terletak di sebelah barat Museum tersebut.

 

 Raden Qosim adalah pendukung aliran putih yang dipimpin oleh Sunan Giri. Artinya, dalam berdakwah menyebarkan agama Islam, beliau menganut jalan lurus, jalan yang tidak berliku-liku. Agama harus diamalkan dengan lurus dan benar sesuai dengan ajaran Nabi. Tidak boleh dicampur baur dengan adat dan kepercayaan lama.

 

 Meski demikian beliau juga mempergunakan kesenian rakyat sebagai alat dakwah.

 

 Di dalam museum yang terletak di sebelah timur makamya terdapat seperangkat bekas gamelan Jawa, hal itu menunjukkan betapa tinggi penghargaan Sunan Drajad kepada kesenian Jawa.

 

 2. AJARAN SUNAN DRAJAD YANG TERKENAL

 

 Diantara ajaran beliau yang terkenal adalah sebagai berikut :

 

 Menehono teken marang wong wuto

 Menehono mangan marang wong kan luwe

 Menehono busono marang wong kang mudo

 Menehono ngiyub marang wong kang kudanan

 Artinya kurang lebih demikian :

 Berilah tongkat kepada orang buta

 Berilah makan kepada orang yang kelaparan

 Berilah pakaian kepada orang yang telanjang

 Berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan.

 Adapun maksudnya adalah sebagai berikut :

 Berilah petunjuk kepada orang bodoh ( buta )

 Sejahterakanlah kehidupan rakyat yang miskin ( kurang makan )

 Ajarkanlah budi pekerti ( etika ) kepada orang yang tidak tahu malu

 atau belum punya beradaban tinggi.

 Berilah perlindungan kepada orang-orang yang menderita atau ditimpa bencana.

 

 Ajarannya ini sangat supel, siapapun dapat mengamalkan sesuai dengan tingkat dan kemampuan masing-masing. Bahkan pemeluk agama lainpun tidak berkeberatan untuk mengamalkannya. Di samping terkenal sebagai seorang Wali yang berjiwa dermawan dan social, beliau juga dikenal sebagai anggota Wali Songo yang turut serta mendukung dinasti Demak dan ikut pula mendirikan Masjid Demak. Simbol kebesaran ummat Islam pada waktu itu. Di bidang kesenian, disamping terkenal sebagai ahli ukir, beliau juga pertama kali yang menciptakan Gending Pangkur.Hingga sekarang gending tersebut masih disukai rakyat Jawa.

 

 Sunan Drajad, demikian gelar Raden Qosim, diberikan kepadanya karena beliau

 bertempat tinggal di sebuah bukit yang tinggi, seakan melambangkan tingkat ilmunya yang tinggi, yaitu tingkat atau derajat para ulama’ muqarrobin. Ulama yang dekat dengan Allah SWT.

 

 Beliau wafat dan dimakamkan di desa Drajad, kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Tak jauh dari makam beliau telah dibangun Museum yang menyimpan beberapa peninggalan di jaman Wali Sanga. Khususnya peninggalan beliau di bidang kesenian.

Semoga Membantu Salam Blogger Posted by Febri Irawanto

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Blog Pinger Free