DAMPAK POLUSI UDARA
Dampak kesehatan
dari pencemaran akibat sarana transportasi dibedakan dari sumber pencemar lain karena emisi yang
dikeluarkan dari sarana transportasi sangat dekat dan berhubungan langsung dengan para pengguna jalan.
Selain itu, kemampuan atmosfer dalam mengencerkan emisi juga sangat terbatas, sehingga risiko
gangguan kesehatan masyarakat akibat pencemaran udara sarana transportasi menjadi lebih parah. Penelitian
epidemiologi terkini menemukan bahwa partikulat diesel bertanggung jawab terhadap peningkatan gangguan
penyakit-penyakit paru-paru dan jantung bahkan di tingkat pencemaran yang relatif
rendah. Perhatian masyarakat terhadap kualitas udara semakin besar ketika mengetahui dampaknya
terhadap kesehatan anakanak, terutama yang berhubungan dengan insiden dan prevalen asma.
Walaupun belum disepakatinya buktibukti yang menunjukkan bahwa asma disebabkan oleh pencemaran udara,
temuan terbaru menunjukkan bahwa pencemaran udara menjadi pencetus gejala-gejala asma.
Beberapa komponen
hidrokarbon dari gas buang kendaraan bermotor, seperti polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH)
pada partikel diesel, diketahui sebagai penyebab kanker, demikian juga benzena dan 1,3-butadiene. CO, yang
banyak ditemukan dalam
konsentrasi tinggi di perkotaan Negara berkembang, diketahui dapat memperburuk penyakit jantung dengan cara
mengganggu kapasitas darah dalam mengangkut oksigen.
Timbel yang
digunakan sebagai peningkat oktana dalam bensin bertimbel diketahui sebagai penyebab kerusakan susunan
syaraf dan menurunkan tingkat kecerdasan (IQ). Pajanan timbel jangka panjang menunjukkan pada setiap
peningkatan 10 sampai 20 μg/dl timbel darah berhubungan dengan kehilangan IQ dua poin (EPAQS,
1998). Dalam studi-studi laboratorium, sudah sejak lama diketahui bahwa SO2 menyebabkan batuk pada
pajanan konsentrasi tinggi dalam jangka pendek, terutama terhadap mereka yang menderita
asma. Pencemar udara dari jalan raya sebagai penyebab gangguan kesehatan di perkotaan negara maju saat
ini adalah NO2. Keterkaitan
antara NO2 dengan kesehatan masyarakat termasuk peningkatan total angka kematian, kematian karena penyakit jantung,
kematian bayi, kunjungan asma di unit gawat darurat, dan perawatan penyakit paru di rumah
sakit. NO2,
bersama dengan volatile organic compounds (VOCs) merupakan
komponen penyebab munculnya ozon (O3) dan pencemar fotokimia lainnya (Sillman, 1999). O3 telah
diketahui memperparah gejala asma, selain juga dapat merusak pertanian. Selain dampak
kesehatan masyarakat dan lingkungan perkotaan, emisi dari sarana transportasi turut berkontribusi
terhadap dampaknya bagi atmosfer seperti deposisi asam, penipisan ozon di stratosfer, dan perubahan
iklim global. Gas buang SO2 dan Nox lebih jauh dapat memunculkan proses pengasaman di atmosfer melalui
oksidasi, yang merubahnya menjadi asam sulfur dan asam nitrat. Meskipun pencemaran dari sarana
transportasi masih jauh untuk menjadi sumber penipisan lapisan ozon di stratosfer, namun unit penyejuk
udara (AC) dalam kendaraan bermotor ternyata ikut berkontribusi terhadap terjadinya dampak tersebut.
Kontribusi
terbesar emisi dari transportasi adalah CO2 dan H2O, dikenal sebagai gas-gas greenhouse, yang di bawah
pengawasan ketat berkaitan dengan dampaknya terhadap pemanasan dan perubahan iklim global. Disamping
manfaat penggunaannya
dalam menurunkan emisi NOx, VOCs, and CO, catalytic
converter juga mempunyai kelemahan, karena meningkatkan emisi CO2, N2O, dan NH3 yang berkontribusi pada
perubahan iklim dan deposisi asam. Sementara emisi dari N2O meningkat sebanyak10
faktor), N2O dalam skala kecil juga dianggap bertanggungjawab terhadap pemanasan global. Sementara itu, sedikit saja peningkatan
CO2 akan
memberikan dampak yang lebih besar.
1.1 Dampak
Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Secara
umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan
terjadinya:
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan
silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan
saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga
saluran pernafasan menjadi menyempit.
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
Akibat
dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas
sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat
dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya
infeksi saluran pernafasan.
Spesifikasi
Polutan Yang Berpengaruh Terhadap Kesehatan
1. Particulate Matter (PM)
Memiliki
potensi besar merusak jaringan tubuh, serangan jantung koroner, dalam jangka
panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan
kematian pada janin.
2. Ozon
Ozon
merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi
fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic
compounds. Dapat Mengakibatkan penyakit jangka pendek/akut dapat menginduksi
inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan
kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma,
bahkan fibrosis paru.
3. NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru)
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru)
4. Dampak Nitrogen Oksida (NOx) Terhadap Kesehatan
Gas nitrogen
oksida (NOx) ada dua macam yaitu gas nitrogen monoksida dan gas
nitrogen dioksida. Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda
dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Udara yang mengandung gas NO
dalam batas normal relatif aman dan tidak berbahaya, kecuali bila gas NO berada
dalam konsentrasi tinggi.
Sifat racun
(toksisitas) gas NO2 empat kali lebih kuat daripada toksisitas gas
NO. Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas NO2 adalah
paru-paru. Paru-paru yang terkontaminasi oleh gas NO2 akan
membengkak sehingga penderita sulit bernafas yang dapat mengakibatkan kematian.
1.2 Dampak
pencemaran udara terhadap tumbuhan
Menurunnya kecepatan pertumbuhan dan berkurangnya produktivitas. Untuk menentukan dampak dari satu
polutan terhadap tanaman sulit dilakukan dan kerusakan tanaman mungkin disebabkan oleh campuran dari
beberapa polutan. konsentrasi O3 dan SO2 yang tinggi telah menunjukkan kerusakan spesies tanaman Ozon dapat mengganggu
fungsi stomata dan kemudian merusak keseimbangan kelembaban.
1.3 Dampak pencemaran udara
terhadap bangunan
Dampak pencemaran
udara terhadap bangunan dan bahan-bahan adalah korosi, pelapukan, dan pengotoran.
Polutan SO2 memiliki daya rusak yang tinggi pada bangunan dan bahan-bahan yaitu korosi. Proses korosi ditentukan
pula oleh parameter
meteorologi seperti kelembaban relatif, temperatur, dan presipitasi. Selain itu, efek sinergi dari
beberapa polutan
yaitu SO2, NO2, dan O3 semakin menambah intensitas korosi. Pada bahan-bahan
yang mengandung seng dan tembaga, jika lapisan pelindung korosinya terkelupas akan mempercepat
kerusakan bahan-bahan tersebut.
Sedangkan batu
yang digunakan untuk bangunan seperti batu kapur dan marmer sangat rentan terhadap deposisi SO2. Pada
bahan-bahan organik seperti
karet dan cat, kerusakan umumnya diasosiasikan dengan polutan ozon
plus faktor temperatur dan radiasi matahari. Beberapa bangunan dan monumen bersejarah
dibangun dengan bahan-bahan yang sensitif terhadap korosi.
1.4 Dampak pencemaran udara terhadap pemanasan global
Pemanasan global
merupakan peningkatan secara gradual dari suhu permukaan Bumi yang sebagian disebabkan oleh
emisi dari zat-zat pencemar seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4) dan oksida nitrat (N2O).
Karbondioksida dan zat pencemar lainnya berkumpul di atmosfer membentuk lapisan yangtebal
sehingga memantulkan panas matahari kembali
ke permukaan bumu dan menyebabkan pemanasan planet.
Pemanasan global menimbulkan dampak negatif, seperti:
• Peningkatan permukaan laut yang disebabkan oleh mencairnya gunung
es akan menimbulkan
banjir di sekitar pantai
• Rusaknya habitat seperti barisan batu karang dan
pegunungan alpen dapat menyebabkan hilangnya berbagai hayati di wilayah
tersebut;
• Naiknya temperature permukaan air laut akan
menjadi pemicu terjadinya badai terutama di bagian tenggara atlantik
Semoga Bermanfaat Dan Salam hangat bagi sobat blogger
Posted By Febri Irawanto
1 komentar:
Polusi juga bisa bikin kolesterol baik jadi jahat om, cek disini
http://shear-health.blogspot.com/2013/05/satu-lagi-efek-negatif-polusi-udara.html
Posting Komentar